14 Desember 2011

Menghitung kecepatan terbang malaikat jibril


Menghitung kecepatan terbang malaikat jibril

kamis, 15 desember 2011

Ahli Fisika dari Mesir bernama DR. Mansour Hassab El Naby berhasil membuktikan berdasarkan petunjuk Al Qur'an (QS As Sajdah:5) kecepatan cahaya dapat dihitung dengan tepat sama dengan hasil pengukuran secara ilmu fisika modern (A New Astronomical Quranic Method for The Determination of The Greatest Speed C untuk lengkap nya lihat di sini.
Berdasarkan QS As Sajdah ayat 5: Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu [1190] Secara jelas ayat tersebut memakai perbandingan bahwa satu hari sama dengan 1.000 tahun, dihitung dengan cermat ternyata sama dengan kecepatan cahaya. Pertanyaannya kemudian, petunjuk ayat ini apakah sebagai penjelas atas petunjuk ayat dalam Al Qur'an yang lain?
Apakah kecepatan cahaya merupakan yang paling cepat di jagad raya ini seperti dugaan manusia sekarang berdasarkan ilmu fisika modern? Dari beberapa ayat di dalam Al Qur'an disebutan bahwa malaikat mempunyai kecepatan terbang yang sangat cepat. Seperti dalam QS An Naazi´aat ayat 3-4
3. Dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat
4. Dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang
Juga pada QS Al Mursalat ayat 1-2 dijelaskan bahwa malaikat terbang dengan kencang atau cepat:
1. Demi malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan,
2. Dan (malaikat-malaikat) yang terbang dengan kencangnya [1537].
Bagaimana malaikat terbang? Malaikat dapat terbang karena memiliki sayap, ada yang mempunyai 2, 3 atau 4 sayap. Disebutkan pada QS Faathir ayat 1:
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dari penjelasan tersebut dapat lebih jelas bahwa yang mampu terbang dengan kecepatan tinggi adalah malaikat. Seberapa cepat terbangnya?
Apakah sama dengan kecepatan cahaya atau berapa kalinya? Dalam QS Al M a´aarij ayat 4 secara jelas disebutkan:
Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun [1510] Petunjuk dalam ayat tersebut sangat jelas bahwa perbandingan kecepatan terbang malaikat adalah dalam sehari kadarnya 50.000 tahun. Berdasarkan metode penghitungan yang dilakukan DR. Mansour Hassab El Naby seperti dalam tulisannya bahwa untuk satu hari yang berkadar 1.000 tahun sama dengan kecepatan cahaya (299.792,4989 km/detik). Berdasar rumus-rumus dan cara yang sama untuk perbandingan sehari sama dengan 50.000 tahun dapat diperoleh hasil perhitungan sama dengan 50 kali kecepatan cahaya (14.989.624,9442 km/detik). Kesimpulannya adalah berdasarkan informasi dari Al Qur'an dapat dihitung kecepatan terbang malaikat dan Jibril yaitu 50 kali kecepatan cahaya! Masya Allah!
Sampai saat ini pengetahuan manusia belum menemukan sesuatu pun yang mempunyai kecepatan melebihi kecepatan cahaya. Berdasarkan petunjuk Al Qur'an sangat jelas disebutkan bahwa malaikat dan Jibril mempunyai kemampuan terbang 50 kali kecepatan cahaya. Hal tersebut bisa dimaklumi karena penciptaan malaikat berasal dari unsur cahaya (nuur). Suatu saat diharapkan ilmuwan muslim dapat meneliti petunjuk tersebut dan menjadi penemu yang selangkah lebih maju karena berdasarkan Al Qur'an, kitab suci yang merupakan satu-satunya kitab yang eksak, berisi kepastian karena merupakan Firman Allah SWT.
Maha benar Allah dengan segala Firman-Nya. ----------
Catatan kaki: [1190]. Maksud urusan itu naik kepadaNya ialah beritanya yang dibawa oleh malaikat. Ayat ini suatu tamsil bagi kebesaran Allah dan keagunganNya.
[1537]. Maksudnya: terbang untuk melaksanakan perintah Tuhannya. [1510]. Maksudnya: malaikat-malaikat dan Jibril jika menghadap Tuhan memakan waktu satu hari. Apabila dilakukan oleh manusia, memakan waktu limapuluh ribu tahun.

Pengertian Samurai


SAMURAI

Senin, 5 desember 2011
Samurai (侍 atau 士?) adalah istilah untuk perwira militer
kelas elit sebelum zaman industrialisasi di Jepang. Kata
"samurai" berasal dari kata kerja "samorau" asal bahasa
Jepang kuno, berubah menjadi "saburau" yang berarti
"melayani", dan akhirnya menjadi "samurai" yang bekerja
sebagai pelayan bagi sang majikan.
Istilah yang lebih tepat adalah bushi (武士) (harafiah: "orang
bersenjata") yang digunakan semasa zaman Edo.
Bagaimanapun, istilah samurai digunakan untuk prajurit elit dari
kalangan bangsawan, dan bukan contohnya, ashigaru atau
tentara berjalan kaki. Samurai yang tidak terikat dengan klan
atau bekerja untuk majikan ( daimyo) disebut ronin (harafiah:
"orang ombak"). Samurai yang bertugas di wilayah han disebut
hanshi.
Samurai harus sopan dan terpelajar, dan semasa Keshogunan
Tokugawa berangsur-angsur kehilangan fungsi ketentaraan
mereka. Pada akhir era Tokugawa, samurai secara umumnya
adalah kakitangan umum bagi daimyo, dengan pedang mereka
hanya untuk tujuan istiadat. Dengan reformasi Meiji pada akhir
abad ke-19, samurai dihapuskan sebagai kelas berbeda dan
digantikan dengan tentara nasional menyerupai negara Barat.
Bagaimanapun juga, sifat samurai yang ketat yang dikenal
sebagai bushido masih tetap ada dalam masyarakat Jepang
masa kini, sebagaimana aspek cara hidup mereka yang lain.
Etimologi
http://unilahistoria.blogspot.com/2011/10/entre-maria-e-
marianne-figura-feminina.html
Perkataan samurai berasal pada sebelum zaman Heian di
Jepang di mana bila seseorang disebut sebagai saburai, itu
berarti dia adalah seorang suruhan atau pengikut. Hanya pada
awal zaman modern, khususnya pada era Azuchi-Momoyama
dan awal periode/era Edo pada akhir abad ke-16 dan awal
abad ke-17 perkataan saburai bertukar diganti dengan
perkataan samurai. Bagaimanapun, pada masa itu, artinya
telah lama berubah.
Pada era pemerintahan samurai, istilah awal yumitori
(“pemanah”) juga digunakan sebagai gelar kehormat bagi
sejumlah kecil panglima perang, walaupun pemain pedang telah
menjadi lebih penting. Pemanah Jepang (kyujutsu), masih
berkaitan erat dengan dewa perang Hachiman.
Berikut adalah beberapa istilah lain samurai.
Buke (武家) – Ahli bela diri
Kabukimono - Perkataan dari kabuku atau condong, ia
merujuk kepada gaya samurai berwarna-warni.
Mononofu (もののふ) - Istilah silam yang berarti panglima.
Musha (武者) - Bentuk ringkasan Bugeisha (武芸者),
harafiah. pakar bela diri.
Si (士) - Huruf kanji pengganti samurai.
Tsuwamono (兵) - Istilah silam bagi tentara yang ditonjolkan
oleh Matsuo Basho dalam haiku terkemukanya. Arti
harafiahnya adalah orang kuat.
Senjata
Samurai menggunakan beberapa macam jenis senjata, tetapi
katana adalah senjata yang identik dengan keberadaan
mereka, Dalam Bushido diajarkan bahwa katana adalah roh dari
samurai dan kadang-kadang digambarkan bahwa seorang
samurai sangat tergantung pada katana dalam pertempuran.
Mereka percaya bahwa katana sangat penting dalam memberi
kehormatan dan bagian dalam kehidupan. Sebutan untuk
katana tidak dikenal sampai massa Kamakura (1185–1333),
sebelum masa itu pedang Jepang lebih dikenal sebagai tachi
dan uchigatana, Dan katana sendiri bukan menjadi senjata
utama sampai massa Edo.
Apabila seorang anak mancapai usia tiga belas tahun, ada
upacara yang dikenali sebagai Genpuku. Anak laki-laki yang
menjalani genpuku mendapat sebuah wakizashi dan nama
dewasa untuk menjadi samurai secara resmi. Ini dapat diartikan
dia diberi hak untuk mengenal katana walaupun biasanya diikat
dengan benang untuk menghindari katana terhunus dengan
tidak sengaja. Pasangan katana dan wakizashi dikenali sebagai
Daisho, yang berarti besar dan kecil.
Senjata samurai yang lain adalah yumi atau busur komposit dan
dipakai selama beberapa abad sampai masa masuknyah
senapan pada abad ke-16. Busur komposit model Jepang
adalah senjata yang bagus. Bentuknya memungkinkan untuk
digunakan berbagai jenis anak panah, seperti panah berapi
dan panah isyarat yang dapat menjangkau sasaran pada jarak
lebih dari 100 meter, bahkan bisa lebih dari 200 meter bila
ketepatan tidak lagi diperhitungkan, Senjata ini biasanya
digunakan dengan cara berdiri di belakang Tedate (手盾) yaitu
perisai kayu yang besar, tetapi bisa juga digunakan dengan
menunggang kuda. Latihan memanah di belakang kuda menjadi
adat istiadat Shinto, Yabusame (流鏑馬). Dalam pertempuran
melawan penjajah Mongol, busur komposit menjadi senjata
penentu kemenangan, Pasukan Mongol dan Cina pada waktu
itu memakai busur komposit dengan ukuran yang lebih kecil,
apalagi dengan keterbatasannya dalam pemakaian pasukan
berkuda.

5 Cara membangkitkan indra ke 6


5 Cara membangkitkan indra ke 6

Senin, 12 desember 2011
Cara Membangkitkan Indra Ke-6
Sebenarnya indera ke 6 atau dalam bahasa gaulnya di
sebut "The Sixth Sense", adalah kemampuan seseorang
untuk menangkap sinyal-sinyal ghaib ataupun hal-hal yang
belum terjadi. Sinyal-sinyal ini dapat berupa apa saja, bisa
berupa wangsit,bisikan ghaib,penglihatan, atau bahkan
pertanda melalui mimpi.
Indera keenam sering di identikkan dengan kemampuan
untuk melihat makhluk halus, padahal sebenarnya fungsi
dari indera ke 6 sendiri jauh melebihi hanya sekedar
melihat makhluk halus. Karena kemampuan melihat
makhluk halus hanya merupakan bagian / percabangan
dari kemampuan indera ke 6 itu sendiri. Seperti intuisi,
namun jauh lebih tajam. Apabila intuisi merupakan suatu
hasil pengalaman, indera ke 6 tidak mengenal adanya
pengalaman.
Tips Indera ke 6, sejatinya adalah kemampuan terpendam
dari manusia. Karena pada hakekatnya kita dapat
mendayagunakan kemampuan indera ke 6 ini bila saja kita
semua mengetahui caranya.
Terlepas dari itu semua, indera ke 6 aneh juga karena bisa
untuk di kembangkan dan di miliki oleh siapapun. Karena
kini telah begitu banyak metode unik yang di kembangkan
agar seseorang dapat menguasai indera ke 6 itu sendiri.
Indera ke 6 dapat muncul / bangkit bila seseorang
senantiasa mampu mengolah pikiran,jiwa,raga,rasa dan
juga karsanya. Hal ini dapat di tempuh dengan cara
meditasi / bertapa / tafakur. Kesemua cara itu bisa di
pelajari, yang di butuhkan hanyalah ketekunan dan
kemauan dan tentu saja kesungguhan hati dalam
menjalankannya dengan niat Lillahi ta'ala.
Dengan cara-cara tersebut, akan terjadi suatu "loncatan
fungsi indera", yaitu dari panca indera ke indera ke 6.
Loncatan indera ini bisa kita ibaratkan seperti orang tidur,
karena tak seorangpun yang dengan kesadaran penuh,
bahwa dirinya telah tertidur. Batas kesadarannya sangat
tipis sekali.
Perbedaan budaya antara Timur dan Barat membuat
munculnya perbedaan persepsi tentang indera ke 6 ini.
Budaya barat yang lebih mengedepankan hal-hal yang
bersifat rasional berpendapat bahwa indera ke 6 ini lebih
di kategorikan sebagai suatu kemampuan yang merupakan
salah satu percabangan dari kekuatan pikiran bawah
sadar manusia yang belum banyak di gali.
Sedangkan budaya timur, budaya yang tidak asing lagi
dengan hal-hal yang bersifat Irasional atau ghaib,
membuat indera ke 6 ini mendapatkan kedudukan
"istimewa" pada diri seseorang. Merupakan suatu karomah
yang luar biasa yang hanya di miliki oleh orang-orang
tertentu.
Bagi sedulur-sedulur semua yang mungkin ingin
mengaktifkan kemampuan indera ke 6 secara sempurna,
berikut ini saya paparkan beberapa tips pengaktifan
indera ke 6.
1. Minum air rajah atau kapsul yang telah di
transfer energi positif.
* sisi positif : dapat membantu mengaktifkan cakra ajna
(cakra mata ke 3) dan beberapa organ yang berperan
dalam indera ke 6.
* sisi negatif : sebenarnya cara ini bukan membuka cakra
ajna, tapi justru merobek saluran antara cakra ajna dan
cakra tenggorokan. Hal ini belum tentu akan membuat
seseorang untuk dapat melihat sesuatu yang bersifat
ghoib, karena cara ini akan menyebabkan seseorang
berhalusinasi, sehingga belum tentu apa yang dilihatnya
adalah hal ghoib, melainkan hanya sebatas halusinasi dan
imaji belaka.
2. Menelan biji mata burung hantu atau gagak.
* sisi positif : dapat membantu mengaktifkan cakra ajna
(cakra mata ke 3) dan beberapa organ yang berperan
dalam indera ke 6.
* sisi negatif : sebenarnya cara ini bukan membuka cakra
ajna, tapi justru merobek saluran antara cakra ajna dan
cakra tenggorokan. Hal ini belum tentu akan membuat
seseorang untuk dapat melihat sesuatu yang bersifat
ghoib, karena cara ini akan menyebabkan seseorang
berhalusinasi, sehingga belum tentu apa yang dilihatnya
adalah hal ghoib, melainkan hanya sebatas halusinasi dan
imaji belaka.
3. Meditasi pembukaan cakra ajna
* sisi positif : Cara ini relatif lebih aman daripada cara 1
dan 2, namun harus tetap dalam pengawasan ahli.
* sisi negatif: waktu penempuhan untuk mencapai hasil
yang relatif ( tergantung dari bakat dan kesungguhan hati
pengamalnya).
4. Di bangkitkan oleh orang yang kompeten
(misal : Guru spiritual)
* sisi positif : hasil yang di peroleh instant, dan langsung
dapat di gunakan.
* sisi negatif : terkadang biaya yang di patok untuk
pengaktifan indera ke 6 ini terbilang gila-gilaan. Faktanya
bahwa semakin mahal "mahar" yang di minta, justru lebih
aman bagi penggunanya.
5. Dan masih ada cara lainnya yang belum
tersebutkan di atas.
Menitik beratkan pada poin nomor 5, maka saya akan
memberikan cara yang saya dapatkan dari seorang teman
saya, cara ini sangat cocok bagi njenengan-njenengan
yang lebih senang dengan aliran hikmah.